Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh…
Teruntuk saudaraku, pejuang kebenaran, Generasi Inspirasi yang tak kenal rasa gentar dan tak peduli lelah.
Generasi Intelektual Pembangun Peradaban Indonesia........
Tak terasa Dzat Yang Maha Kuasa masih mengizinkan kita menginjak waktu dalam dimensi yang sama, namun untuk tingkatan yang berbeda dalam sebuah perjalanan panjang, bernama kehidupan…
Masih segar dalam ingatan ketika pertama kali menginjakkan kaki di bumi kampus UIKA tercinta ini, ada banyak hal yang harus kita raih, ada banyak dinamika hidup yang telah menghiasi kehidupan kita, ada banyak kenangan indah bahkan kenangan pahit pun turut menjadi bumbu indahnya perjuangan ini.
Namun kini, ketika suatu medan perjuangan terhampar luas di hadapan kita, tak bisa dipungkiri bahwa keinginan hati kita untuk mundur dan meninggalkan medan perang…Manusiawi sekali jika kita terbesit pikiran seperti itu. Namun, pernahkah kita berfikir apakah diri ini hanya milik kita pribadi ???
Saudaraku, wahai Generasi Inspirasi,.. dalam jiwa ini terkandung banyak hak untuk orang tua, kakak, adik, saudara-saudara di sekeliling kita, masyarakat, bangsa, dan negara… Mereka mempunyai hak atas kita, mereka berhak menuntut kerja nyata dari kepedulian kita! !
Saudaraku,. Kita menyadari bahwa jalan yang kita tempuh ini adalah jalan yang penuh dengan berbagai macam rintangan, godaan, dan gangguan. Kita sadar bahwa perjuangan ini sangat membutuhkan banyak pengorbanan, baik waktu, harta, bahkan jiwa kita. Namun demikian, perjuangan ini tak akan berhenti sampai disini, perjuangan kita masih sangat panjang.
Berbahagialah saudaraku,karena kita masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk bisa bermanfaat bagi manusia yang lain, karena kita sadar bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling besar kontribusinya dan paling bermanfaat bagi orang lain.
Saudaraku, sekarang inilah saatnya kita memberi bukan selalu saja ingin menerima, saling berbagilah dengan saudara-saudara yang lain..berikanlah kontribusi terbaik kita untuk UIKA, dan Bangsa Indonesia untuk kemudian kita persembahkan dengan ikhlas hanya kepada Allah pemilik segala urusan kita. Kita menyadari bahwa diri ini banyak kekurangan, tapi berusahalah untuk terus memberikan kontribusi terbaik sejauh yang kita mampu. Dan tentunya dengan saling menguatkan satu sama lain sebagaimana berada dalam barisan yang teratur seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Bersyukurlah karena masih tertancap kuat dalam hati kita dan mengalir deras bersama darah kita sebuah ideologi kebaikan. Apapun itu simbol nya, untuk kemudian kita terjemahkan dalam amal-amal besar perjuangan yang dibungkus dengan rasa keikhlasan dan ikatan persaudaraan sehingga kita bersedia berjuang dan masuk dalam barisan pejuang-pejuang yang rela hidup mulia atau mati sebagai syuhada yang tergabung dalam Almamater Mahasiswa UIKA Bogor. Yakinlah ketika kita telah membulatkan tekad dan mengikhlaskan niat kita untuk berkontribusi kebaikan bagi UIKA, dan bangsa ini, maka kita pun telah siap untuk menjadi Generasi Intelektual Pembangun Peradaban Indonesia, kita telah siap menjadi Pahlawan-pahlawan Indonesia,..seorang pahlawan yang tidak peduli apakah namanya akan dicatat dalam sejarah atau setelah mati akan dimakamkan di taman makam pahlawan, tetapi yang menjadi motivasinya adalah bagaimana meraih posisi terhormat di hadapan Allah SWT.
Bergegaslah saudaraku, genderang perjuangan akan segera ditabuh, bukan perang melawan kawan satu Almamater, Bukan Perang melawan Kawan Seagama, tetapi perang untuk mencapai kemenangan itu..bersama mengukir sejarah membangun peradaban menuju kejayaan Indonesia.
Apapun Ideologi yang kita Usung, Apapun bendera Organisasi yang kita kibarkan, Kita harus mengatur strategi perjuangan yang terbaik. Hanya orang-orang ikhlaslah yang sudi untuk menambatkan hatinya dalam medan perjuangan di Kampus yang kita cintai Kampus Universitas Ibn Khaldun Bogor.
“Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang memiliki naluri kepahlawanan. Para pahlawan muncul pada situasi dan kondisi yang sulit atau sengaja dilahirkan dalam situasi dan kondisi yang sulit. Sejarah kepahlawanan muncul pada saat mereka mampu merespon tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Pada setiap tantangan pasti ada jawaban. Dari respon itu akan lahir amal-amal besar...
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Terimakasin Untuk kawan ku yang pernah saya kenal dan yang selalu saya kenang. Dari kalian lah inspirasi besar hidup ini.
dari sahabat mu :
Nurdin Al-Azies (Redakur Warta UIKA)