24 Des 2010

PUSKI-UIKA Bogor Selenggarakan Lokakarya Studi Islam Ke-2

Menghadapi gaya hidup bebas dan paham liberal, UIKA memberikan Mata Kuliah Tambahan (MKT) dalam bentuk Studi Islam


Warta-UIKA : Perguruan Tinggi Islam menjadi salah satu lembaga yang mendedikasikan diri dalam membangun tegaknya peradaban Islam. Faktanya tantangan globalisasi, pergaulan bebas, pemikiran sekuler, gaya hidup hedonis dan liberal, kini sudah mewabah, bukan hanya di kalangan masyarakat umum, akan tetapi sudah merasuk dikalangan akademisi perguruan tinggi, baik para pengajarnya maupun mahasiswanya. Tantangan ini membuat Pusat Kajian Islam (PUSKI) Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) berdiri untuk membentengi sekaligus membekali seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Bekal ini akan diberikan dalam bentuk ilmu agama yang sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing jurusan. Bekal akan diberikan dalam bentuk Mata Kuliah Tambahan berupa Studi Islam (STI).

Guna memaksimalkan tujuan dan fungsinya, PUSKI mengadakan Semiloka Studi Islam, yang diadakan di Villa SILMA Cisarua Bogor pada tanggal 21 – 22 Desember 2010.

Acara melibatkan Unsur yayasan, Rektorat, Dekanat Perwakilan Aktivis Mahasiswa, semua dosen Studi Islam di lingkungan UIKA Bogor, dan para fakar, baik internal maupun eksternal kampus yang sengaja di undang oleh panitia . Tema yang diusung adalah ”Akselerasi Pusat Studi Islam (PUSKI) Menuju Kampus UIKA yang Islami”.

Acara ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. H. AM. Syaefuddin, Msc, Prof. Dr. Abudin Nata, MA, Dr. H. E. Bahruddin, M.Ag, Dr. H. Adian Husaini, MA dan Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA. serta praktisi-praktisi yang membidangi studi islam.
Baca Selengkapnya | PUSKI-UIKA Bogor Selenggarakan Lokakarya Studi Islam Ke-2

13 Des 2010

PPM Menyelenggarakan Pelatihan


Pusat Penjaminan Mutu (PPM) telah menyelenggarakan pelatihan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) dan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) yang menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Bernadette M. Waluyo, SH., MH., CN (Ditjen Dikti) dan Dr. IR. Srihadi Priyono, MSi. (Kepala Kantor Manajemen Mutu, IPB). Kegiatan diikuti oleh lebih kurang 30 anggota Gugus Penjaminan Mutu dari berbagai Fakultas yang ada di lingkungan Universitas Ibn Khaldun Bogor. Dalam sambutannya Rektor UIKA Bogor menyampaikan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal yang ke depannya akan menjadi Barometer apakah suatu Perguruan Tinggi berbobot atau tidak, di samping nantinya juga akan menjadi prasyarat dalam akreditasi Program Studi. Oleh karenanya Rektor mengharapkan pelatihan ini dapat menginspirasi Tim Penjaminan Mutu UIKA untuk mempersiapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal UIKA agar dapat segera dievaluasi oleh Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi. Kegiatan pelatihan dipandu oleh Dr. Zaenal Abidin, MSi selaku moderator, di mana diskusi dan Tanya jawab berlangsung efektif. (bud)

Baca Selengkapnya | PPM Menyelenggarakan Pelatihan

Rencana Penerbitan Buku “UIKA”


23 April tahun depan UIKA genap berusia 50 tahun. Oleh karena itu reKtor memandang penting adanya kilas balik perjalanan kampus tertua se Bogor ini, yang menggambarkan alur perjuangan UIKA, dan terbukukan dengan rapih dan sistematik, sehingga dapat menjadi panduan bagi generasi penerus perjuangan UIKA.
Diketuai oleh M. Rais, tim pembuatan buku UIKA yang dibentuk sejak November lalu itu, men target kan hasil kerjanya untuk dipersembahkan pada ulang tahun UIKA tahun 2011 mendatang. “saat ini kita sedang bekerja mengumpulkan data-data yang terkait UIKA, dari sajak berdirinya, yaitu tahun 61 lalu, oleh karena itu kami berharap, siapapun yang memiliki data, dokumen, atau keterangan apapun yang terkait sejarah UIKA, agar membantu kami dalam melaksanakan amanat Rektor tersebut. Karena memang bukan hal yang mudah untuk mengumpulkan data dari rentan waktu yang sedemikian panjang dan terpisah-pisah diberbagai tempat, oleh karena itu, bantuan sekecil apapun akan sangat berharga bagi pembuatan buku ini” demikian ujar M. Rais sebagai ketua pembuatan buku sejarah UIKA.

Baca Selengkapnya | Rencana Penerbitan Buku “UIKA”

12 Des 2010

Meneropong Keahlian dan Prestasi mahasiswa UIKA Kuasai Budaya Sunda, Dapat Piagam Walikota

KALEM: Inilah Elis Siti Solihah, pemudi yang meraih juara II seleksi pertukaran pemuda 2010 tingkat Kota Bogor.

Berkat ketekunannya mempelajari
budaya Sunda, Elis Siti Solihah berhasil meraih juara II pertukaran pemuda 2010 tingkat Kota Bogor. Bersaing dengan kurang lebih 40 peserta, gadis yang akrab disapa Elis itu menjadi salah satu perwakilan pertukaran pemuda antarprovinsi. Tahun depan, Elis akan bersaing dengan peserta se-Jawa Barat.

Mempelajari kebudayaan Sunda serta sejarah Kota Bogor, membawa hikmah tersendiri bagi gadis 19 tahun ini. Meski ilmu yang digelutinya bukan bidang budaya, mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) UIKA itu mengaku tetap mendalami nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah dan budaya Kota Bogor.
Sebagai persiapan ajang pertu karan pemuda tahun depan, warga Babakansirna, RT 02/09, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah itu mengaku sedang menyelami kesenian Sunda. Salah satunya angklung. Ia mengatakan, dirinya terpesona dengan suara merdu yang dihasilkan alat musik khas tanah Pasundan itu.
Kini, Elis rajin mengunjungi perpustakaan serta browsing internet untuk mengulik sejarah Kota Hujan. Elis juga membekali diri dengan materi sejarah, kesenian, makanan khas serta potensi-potensi budaya Sunda. Kepada wartawan ini, ia menceritakan pengalamannya mengikuti ajang yang dimotori Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) itu. Menurut dia, peserta di karantina selama tiga hari di kawasan Puncak.
Pada hari pertama, peserta diberikan materi-materi seminar, lalu diuji dengan tanya jawab dan presentasi materi yang telah diberikan. Sebagai kunci kemenangannya, Elis melakukan presentasi dalam bahasa Sunda, serta membuat karya yang bisa diaplikasikan di dunia kewirausahaan. "Saya buat sapu lidi. simpel tapi bermanfaat," ujar putri pasangan Acep Afifudin dan Mukromah itu.

Elis mengatakan, prestasi yang diraihnya bukan tanpa usaha. Meski awalnya hanya iseng, ia tetap yakin bisa mengikuti ajang itu. Karenanya, ia terus belajar dan menyerap ilmu pengetahuan. Perempuan yang juga aktif sebagai Ketua Pelaksana Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa FE UIKA itu mengatakan, dia lebih berani bicara di depan banyak orang. Ajang itu terbukti telah melatihnya untuk berani melakukan presentasi, juga menambah kepercayaan diri.
Pengembangan prestasi muda-mudi sangat penting menuju negara maju. Karena di tangan pemuda, tanggung jawab serta masa depan negeri ini dipertaruhkan. Apa pun bentuk dan bidangnya, selama itu menyangkut prestasi pemuda, pemerintah wajib memfasilitasi dan memotivasi. Baik secara finansial serta moril.
Hari ini, Elis akan mendapatkan piagam penghargaan dari Walikota Bogor atas prestasinya meraih juara II dalam seleksi pertukaran pemuda antarprovinsi.
Kasi Pembinaan Pemuda Disdikpora, Rachmat Supriatna menambahkan, pihaknya terus meningkatkan kegiatan-kegiatan kepemudaan di Kota Bogor. Menurut Rachmat, hal itu merupakan stimulan bagi remaja agar mereka mau berprestasi. Rachmat mengatakan, sebenarnya semua remaja bisa saja berprestasi. Hanya perbedaannya terletak pada kemauan, semangat serta motivasi. (*)
Baca Selengkapnya | Meneropong Keahlian dan Prestasi mahasiswa UIKA Kuasai Budaya Sunda, Dapat Piagam Walikota

11 Des 2010

Seminar Hukum FH UIKA

Pada Sabtu 11 Desember kemarin, bertempat diaula UIKA, Fakultas Hukum melaksanakan kegiatan seminar hukum tata Negara dengan menampilkan dua pembicara, yaitu Rektor UIKA, Prof. Dr Ramly Hutabarat SH., M. Hum, dan ketua yayasan UIKA Didi Hilman SH., M.PdI.
Seminar yang dihadiri oleh sekitar seratus peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, praktisi hokum dan para pemegang kebijakan hokum diindonesia ini, membahas tentang kenyataan penegakan hukum di Indonesia yang dipandang masih belum berpihak pada rakyat terutama masyarakat ekonomi lemah. Pasalnya, hukum kita masih dapat dibeli dan memihak kepada kalangan elit, asalkan dapat membayar dengan harga tinggi.
Menjawab permasalahan ini, para pembicara menyatakan bahwa penegakan hokum yang terilihat memberatkan sebagaimana diberitakan media, seperti hukuman untuk maling ayam, pencuri buah coklat dan lain sebagainya itu, yang terlihat sepertinya menyangkut masyarakat kelas bawah, sebenarnya itu sudah sesuai dengan undang-undang hokum Negara, hanya saja karena tidak ada yang kongkalikong dibalik proses hukumnya, maka seolah-olah vonis yang dijatuhkan menjadi sangat berat, dibandingkan dengan putusan hokum yang menjerat para koruptor itu, yang medapatkan berbagai keringanan hokum, dikarenakan permaianan kotar didalamnya . Hal ini semestinya tidak digeneralisir,dengan menyatakan bahwa penegakan hokum kita masih buruk. Justru kita mesti menegaskan kredibilitas penegak hokum dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat luas perihal tata hokum kita, sehingga masyarakat dapat menilai, dimanakah penegakan hokum yang masih buruk, dan dimanakah penegakan hokum yang sudah sesuai aturan hokum kita.

Baca Selengkapnya | Seminar Hukum FH UIKA